Pages

Labels

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Saturday 26 April 2014

16 Tenses

Pengertian Tenses

Tenses adalah bentuk kata kerja dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan waktu (sekarang, masa depan, atau masa lalu) terjadinya suatu perbuatan atau peristiwa. Di Indonesia dikenal 16 macam tenses bahasa Inggris.

A. Simple Present Tenses
Tenses ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bersifat tetap, kebiasaan atau kebenaran yang hakiki. Karena sering menyangkut kejadian diwaktu lamapu, sekarang dan akan datang, Tenses ini paling sedikit mempunyai keterangan waktu tertentu.
Kalimat-kalimat bahasa inggris umumnya harus mempunyai subject(s) dan predicate(p). karena itu semua Tenses akan dipormulasi seperti itu.
Rumus:
+) Subject + to be + verb I + Main verb
+) Subject + verbI +(s/es)
Contoh :
* he is handsome
(dia tampan)
* is he handsome?
(apakah dia tampan?)
* he is not handsome
(dia tidak tampan)
Simple Present Tense dipakai ketika:
• Kejadiannya bersifat umum, atau
• Terjadi sepanjang waktu, atau kebiasaan di masa lampau, sekarang dan masa yang akan datang, atau
• Kejadiannya tidak hanya terjadi sekarang, atau
• Bersifat kebenaran umum, yang orang lain tidak dapat menyangkal lagi akan kebenarannya.


B. Present Continuous Tense
Tenses ini digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang benar-benar sedang dilakukan saat ini. Kalimat-kalimat dalam Tenses ini lebih sering dipakai dari pada present Tenses.

Rumus:
subject + to be (is, am, are) + kata kerja (V1) + ing + O

Tense ini dipakai untuk menjelaskan tentang:
• Kejadian yang sedang terjadi sekarang, atau
• Kejadian yang akan terjadi di masa yang akan dating
Contoh :
+) She is cooking in the kitchen.
(dia sedang memasak di dapur)
-) She is not cooking in the kitchen
(dia tidak sedang memasak di dapur)
?) is she cooking in the kitchen?
(Apakah dia sedang memasak di dapur?)

C. Present Perfect Tense
Rumus:
subject + have + past participle (Kata Kerja Bentuk ke-3) (V3) + O
Tense ini digunakan untuk:
• Pengalaman
• Perubahan
• Situasi Yang berkelanjutan
Atau untuk menunjukan suatu peristiwa yang selesai pada waktu yang singkat (baru selesai)
Perhatikan contoh-contoh kalimatnya berikut ini:
+) they have met me
(mereka sudah menemui saya)
?) have they met me?
(apakah mereka sudah menemui saya?
-) they have not met me
( mereka belum menemui saya)

D. Present Perfect Continuous Tense
Rumus:
subject + have / has + been + K.Kerja (V1) + ing + O
Kita menggunakan Tense ini untuk menjelaskan:
• Satu kejadian/kegiatan yang baru saja berlangsung
• Satu perbuatan yang berlangsung hingga sekarang (pada saat bicara masih terjadi)
Perhatikan contoh kalimat berikut:
+) They have been playing football
(Mereka telah sedang bermain sepakbola)
-) They have not been playing football
(merka telah tidak sedang bermain sepakbola)
?) have they been playing football?
( Apakah merka telah sedang bermain sepakbola?)

E. Simple Past Tense
Rumus Kalimat Positif:
subject + Kata Kerja Bentuk ke – 2 (V2) + O
Rumus Kalimat Negatif :
subject + did + not + Kata Kerja Bentuk ke – 1 (V1) + O
Rumus Kalimat Tanya:
Did + subject + Kata Kerja Bentuk ke – 1 (V1) + O
Pengecualian: Ketika Predikat suatu kalimat bukan kata kerja, maka pengganti kata kerja tersebut adalah was (I, she, he, it) dan were (we, you, they).
Kapan kita memakai Simple Past Tense?
Kita memakai Tense ini untuk membicarakan tentang satu perbuatan yang terjadi di masa lampau.
Perhatikan contoh kalimat berikut:
+) They were student last year
(mereka pelajar tahun lalu)
-) they were not student last year
(mereka bukan pelajar tahun lalu)
?) were they student last year?
(apakah mereka pelajar tahun lalu?)

F. Past Continuous Tense
Rumus:
subject + was, were + Kata Kerja (V1) + ing + O
Kapan kita menggunakan Tense ini?
Tense ini menggambarkan suatu tindakan atau kejadian pada waktu tertentu di masa lampau.
Contoh:
+)We were joking.
-) We were not joking
?) Were we joking?

G. Past Perfect Tense
Rumus:
had + subject + Kata Kerja Bentuk ke - 3( V3) + O
Kapan kita menggunakan Past Perfect Tense?
Tense ini mengekspresikan tindakan di masa lalu sebelum tindakan lain terjadi, namun kejadiannya di masa lampau.
Perhatikan:
+) I had listen the radio when you come here
(aku sudah mendengar radio sebelum kamu datang

H. Past Perfect Continuous Tense
Rumus:
subject + had + been + Kata Kerja (V1) + ing + O
Kapan Kita menggunakan Past Perfect Continuous Tense?
Tense ini sama pemakaiannya dengan Past Perfect Tense, namun mengekspresikan tindakan-tindakan yang lebih lama di masa lampau sebelum tindakan lain terjadi.
Perhatikan:
She had been helping me when they went to scool
(dia telah sedang membantu saya ketika mereka telah pergi ke sekolah)

I. Simple Future Tense
Rumus:
subject + WILL/SHALL + Kata Kerja Bentuk I (V1) + O

Kapan kita mengunakan Simple Future Tense?
a. Tidak Ada Rencana Sebelumnya atau Menyatakan perbuatan/kejadian yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang
contoh :
• Hold on. I‘ll get a pen.

b. Prediksi
Contoh:
• It will rain tomorrow.
KALIMAT NON-VERBAL
Ketika predikat suatu kalimat bukan kata kerja, maka gunakan be untuk menggantikan kata kerja tersebut.
Contoh:
• I‘ll be in London tomorrow.
Catatan:
Ketika kita mempunyai rencana atau keinginan untuk melakukan suatu kegiatan di masa yang akan datang, maka gunakan be going to atau Present Continuous Tense untuk menggantikan will/shall.

J. Future Continuous Tense
Rumus:
subject + WILL + BE + Kata Kerja (V1) + ing + O
Kapan kita menggunakan Future Continuous Tense?
Tense ini menggambarkan suatu tindakan yang akan terjadi di waktu tertentu di masa yang akan datang.
Contoh:
He will be teaching me at eight tomorrow
(dia akan sedang mengajar saya pada jam delapan besok)


K. Future Perfect Tense
Rumus:
subject + WILL + HAVE + Kata Kerja Bentuk ke 3 (V3) + O
Kapan Kita Menggunakan Future Perfect Tense?
Tense ini kita pakai untuk menggambarkan suatu kegiatan yang akan terjadi di masa yang akan datang sebelum kegiatan lain terjadi.
Contoh:
They will be tired when they arrive.
(mereka akan telah lelah ketika mereka datang)

L. Future Perfect Continuous Tense
Rumus:
Subject + WILL + HAVE + BEEN + Kata Kerja I (V1) + ing + O
Kapan kita memakai Future Perfect Continuous Tense?
Kita menggunakan Tense ini untuk membicarakan tentang suatu tindakan/kegiatan yang panjang sebelum beberapa saat di masa yang akan datang. Contoh:
• He will be tired when he arrives. He will have been traveling for 24 hours.

M. Past Future Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang akan terjadi diwaktu lampau
Rumus:
subject + WOULD + Kata Kerja Bentuk I (V1) + O
Contoh :
She would not be at school tomorrow.
(Dia tidak akan ke sekolah besok)

N. Past Future Continuous Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan yang sedang terjadi di waktu lampau.
Rumus:
subject + WOULD + BE + Kata Kerja (V1) + ing + O
Contoh:
We would be having dinner at home yesterday.
(kita akan sedang makan malam di rumah kemarin)

O. Past Future Perfect Tense
untuk menyatakan suatu prbuatan atau peristiwa yang akan sedang terjadi di waktu lampau
Rumus:
subject + WOULD + HAVE + Kata Kerja Bentuk ke 3 (V3) + O
Contoh:
she would have be finished to studied if he had not been lazy
(dia akan sudah tamat belajar jika dia tidak malas)

P. Past Future Perfect Continuous Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan/peristiwa yang akan sedang terjadi di waktu lampau
Rumus:
Subject + WOULD + HAVE + BEEN + Kata Kerja I + ing
Contoh:
We would have been waiting long.
(kita akan sudah sedang menunggu lama)

KESIMPULAN
Rumus Umum Tense adalah sbb:
No Tenses Rumus
1 Present Simple Tense S + V1 +O
2 Present Continuous Tense S + is, am, are + V-ing +O
3 Present Perfect Tense S + have,has + V3 +O
4 Present Perfect Continuous Tense S + have, has + been + V-ing + O
5 Past Simple Tense S + V2 + O
6 Past Continuous Tense S + was, were + V-ing + O
7 Past Perfect Tense S + had + V3 + O
8 Past Perfect Continuous Tense S + had + been + V-ing + O
9 Future Simple Tense S + will + V1 + O
10 Future Continuous Tense S + will + be + V-ing + O
11 Future Perfect Tense S + will + have + V3 + O
12 Future Perfect Continuous Tense S + will + have + been + V-ing + O
13 Past Future Simple Tense S + would + V1 + O
14 Past Future Continuous Tense S + would + be + V-ing + O
15 Past Future Perfect Tense S + would + have + V3 + O
16 Past Future Perfect Continuous Tense S + would + have + been + V-ing + O


Bahasa Indonesia sebagai Pembawa dan Penghela Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Siaran Bina Bahasa di TVRI Jawa Tengah “Bahasa Indonesia sebagai Penghela Ilmu Pengetahuan”


Narasumber Siaran Bina Bahasa di TVRI Jawa Tengah, Drs. Suryo Handono, M.Pd. dan Dr. Farida, menyampaikan materi yang dipandu oleh Nani Widyawati, S.Pd.

Bahasa Indonesia mampu mengikat persatuan dan kesatuan bangsa serta menjadi penghela  ilmu pengetahuan. Sebagai pengikat persatuan dan kesatuan, bahasa Indonesia dapat menjembatani batas-batas etnisitas bangsa Indonesia dalam berkomunikasi. Sebagai penghela ilmu pengetahuan, bahasa Indonesia telah mampu mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan lokal di Indonesia maupun konsep peradaban baru. Dengan demikian, fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan semakin mantap. Pernyataan itu disampaikan oleh Drs. Suryo Handono, M.Pd, Koordinator Bidang Pembinaan dan Pemasyarakatan, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, pada siaran Bina Bahasa  yang diselenggarakan atas kerja sama Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah dengan TVRI Jawa Tengah.
Acara yang mengangkat tema "Bahasa Indonesia sebagai Penghela Ilmu Pengetahuan"  ini disiarkan langsung di TVRI Jawa Tengah pada Selasa, 27 Januari 2014, pukul 15.00-16.00. Pada acara tersebut, Drs. Suryo Handono, M.Pd. dan  Dr. Farida dari Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo, berperan sebagai narasumber. Siaran interaktif itu dihadiri oleh dosen dan mahasiswa dari IKIP Veteran Semarang yang antusias mengikuti acara ini.
Pada siaran yang dimoderatori oleh Nani Widyawati, S.Pd. itu kedua narasumber menjelaskan bahwa fungsi bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan tidak dicapai begitu saja, tetapi melalui perjalanan yang cukup panjang. Bahasa Indonesia merentang perjalanan yang diawali sebagai bahasa pengantar pergaulan, bahasa pergerakan, bahasa negara, bahasa resmi nasional, serta penghela dan pembawa ilmu pengetahuan.
Sebagai bahasa pergaulan atau lingua franca, bahasa Indonesia masih digunakan pada masa kini di negara-negara kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya. Bahasa Melayu, sebagai akar bahasa Indonesia, di Brunei sebagai bahasa resmi, di Malaysia sebagai bahasa Malaysia, di Singapura sebagai bahasa nasional, dan  di Timor Leste sebagai bahasa kerja. Selain itu, Bahasa tersebut juga dipakai di Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan, dan sebagian kecil Kamboja. Bahkan bahasa tersebut, dituturkan pula di Afrika Selatan, Sri Lanka, Papua Nugini, Pulau Christmas, Kepulauan Cocos, dan Australia.
Ketika kesadaran nasionalisme tumbuh, lingua franca bahasa Melayu mendapat fungsi yang lain, yaitu menjadi bahasa pergerakan. Penggunaan bahasa Indonesia tidak lagi hanya sebagai alat percakapan antaraktivis, tetapi juga sebagai identitas politik, bahkan alat perjuangan. Bagi bangsa Indonesia, tidak hanya diperlukan tanah air sebagai tempat tinggal, tetapi juga bahasa sebagai alat pemersatu. Oleh karena itu, kaum pergerakan melahirkan Sumpah Pemuda dengan memasukkan bahasa Indonesia sebagai salah satu unsurnya.  Sejak saat itu bahasa Indonesia semakin mantap menjadi bahasa politik kaum pergerakan dan terus berlanjut ke masa perjuangan kemerdekaan.
Pada tahap berikutnya, bahasa Indonesia memasuki fungsi sebagai bahasa negara dan bahasa resmi nasional. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36. Pada pasal tersebut dinyatakan bahwa "Bahasa negara adalah bahasa Indonesia". Itulah momentum yang menempatkan bahasa Indonesia secara terhormat dalam kehidupan kenegaraan Indonesia. Pengukuhan itu telah menyelesaikan, memudahkan, dan mencegah munculnya ragam masalah sosial yang diakibatkan oleh bahasa di tengah masyarakat.
Keberadaan bahasa Indonesia diperkuat dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan pada 9 Juli 2009. Pada Pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Bagian III tentang Bahasa Negara, undang-undang tersebut mengatur dengan rinci mengenai posisi dan fungsi, pemakaian dan pengembangan, serta pelindungan dan upaya menginternasionalisasi bahasa Indonesia. Dengan adanya undang-undang tersebut, bahasa Indonesia tidak hanya memperoleh pemuliaan secara politik dalam tata negara Indonesia, tetapi juga perlindungan hukum ketika dipraktikkan dalam kehidupan berbahasa oleh bangsa Indonesia.
Pemuliaan bahasa Indonesia salah satunya dilakukan dengan menjadikan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Hal tersebut diwujudkan dalam Kurikulum 2013 yang mulai diterapkan pada pertengahan Juli 2013. Dengan pemberlakuan Kurikulum 2013, bahasa Indonesia menempati posisi sebagai bahasa pembawa ilmu pengetahuan. Konsep tematik terpadu telah memfungsikan bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan antarmata pelajaran.
Merujuk pada paparan narasumber pada siaran Bina Bahasa tersebut sudah seharusnya, sebagai warga negara Indonesia, kita menghargai, menghormati, dan menjaga keberadaan bahasa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia menjadi bahasa yang terhormat dan bermartabat.

Thursday 24 April 2014

Sejarah Munculnya Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18

Pengertian Bahasa Menurut para Ahli

Menurut Gorys Keraf (1997:1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Menurut Felicia (2001:1), Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Menurut Bolinger (1981), Bahasa memiliki system fonem, yang terbentuk dari distinctive features bunyi, system morfem dan sintaksis. Untuk mengungkapkan makna bahasa harus berhubungan dengan dunia luar. Yang dimaksud dengan dunia luar adalah dunia diluar bahasa termasuk dunia dalam diri penutur bahasa. Dunia dalam pengertian seperti ini disebut realita. Menurut Felicia (2001:1), Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Menurut Sunaryo (2000:6), Bahasa didalam struktur budaya ternyata memiliki kedudukan, fungsi dan peran ganda yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Owen, Bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan). Menurut Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer. Menurut Santoso (1990:1), Bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Menurut Mackey (1986:12), Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Menurut Walija (1996:4), Bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Jadi Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa dimakan orang sebagai makanan pokok Telah disebutkan di atas bahwa bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi.